Bukittinggi— Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi menargetkan penerimaan zakat sebesar Rp3 miliar lebih di 2022.
“Pada 2021 target penerimaan zakat senilai Rp3 miliar, terealisasi melebihi dari target, ” kata Ketua Baznas Kota Bukittinggi, Masdiwar di Bukittinggi, Minggu (2/1/2022).
Ia menyampaikan, dana yang terkumpul di Baznas tersebut, dipergunakan untuk lima program.
“Ke-lima program tersebut yaitu, Bukittinggi makmur, Bukittinggi sehat, Bukittinggi cerdas, Bukittinggi peduli dan Bukittinggi takwa, ” paparnya.
Baca juga:
PCNU Kota Bukittinggi Resmi Dilantik
|
Ia menjelaskan, dalam program Bukittinggi makmur membidangi ekonomi, seperti memberikan bantuan modal usaha bagi pengusaha kecil.
Sedangkan pada program Bukittinggi sehat, kata dia, bantuan diberikan bagi warga menderita sakit, dan terkendala dana dibantu biaya pengobatan.
Sementara program Bukittinggi cerdas, papar dia, berupa pemberian bantuan pendidikan.
“Di program Bukittinggi peduli seperti pemberian bantuan bagi masyarakat yang mendapatkan musibah, misalnya kebakaran rumah, ” ucapnya.
Menurut dia, di program Bukittinggi takwa, bantuan dana Baznas disalurkan untuk pembinaan da’i dan bantuan bagi ustadz.
Disampaikan, dana terkumpul di Baznas itu, paling banyak bersumber dari zakat Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Teknis penyaluran dana Baznas sesuai standar operasional prosedur (SOP), salah satunya ber KTP kota Bukittinggi, ” paparnya.
Ia menyampaikan, pada masa pandemi covid19, penyaluran dana Baznas dominan pada bidang Bukittinggi makmur.
“Program Baznas sebanyak lima item itu, sejalan dengan program Bukittinggi hebat sesuai visi misi kepala daerah, ” paparnya.
Ia menyampaikan, Baznas merupakan organisasi pemerintah non struktural, dibentuk pemerintah daerah.
“SK anggota Baznas langsung dari wali kota. Setiap tahun penyaluran dana dari Baznas habis sesuai peruntukannya, ” ucapnya.
Ia mengatakan, prosedur penyaluran dana Baznas yang habis setiap tahun itu, selalu disisakan sekitar 10 persen dari total dana secara keseluruhan.
“Sisa 10 persen dari misalnya dana sebesar Rp3 miliar, merupakan antisipasi dalam program di awal tahun, ” paparnya. (Linda).